Selasa, 05 Oktober 2010

Kendala yang ditemukan pada saat mengumpulkan data dan Informasi apa yang bisa didapat mengenai perkembangan Teknologi Informasi (hardware maupun software) yang ada dikampus maupun di dunia warnet


Kendala yang ditemukan pada saat mengumpulkan data dan Informasi apa yang bisa didapat mengenai perkembangan Teknologi
Informasi (hardware maupun software) yang ada dikampus maupun di dunia warnet

1. Kendala apa saja yang yang ditemui pada saat mengumpulkan data di MIPA dan di warnet?

Ada beberapa cara yang bisa di lakukan dalam mengumpul kan data, yang di antaranya memudah kan untuk mengumpulkan data. Di antara nya adalah Observasi, observasi bisa di lakukan dengan wawancara, studi perpustakaan, atau bahkan eksperimental.

Pertama, bisa dilakukan dengan cara penelitian survey, eksperimen, atau studi dokumen, terutama mengumpulkan data khusus mengenai prilaku nonverbal. Metode survey memang lebih unggul terutama dalam hal kemampuannya mengamati pendapat orang akan suatu masalah. Sementara dengan kuesoner, peneliti sangat terbatas mendapatkan informasi mengenai kasus-kasus yang bersifat personal, karena peneliti hanya menanyakan sepintas saja dan biasanya hanya sekali. Sedangkan dengan observasi, kita bisa melakukannya dengan lebih mendalam. Perbandingan lain ada pada survey wawancara, hubungan peneliti dengan responden bersifat sementara, sedangkan pada observasi bisa lebih lama, lebih leluasa, bahkan dalam hal-hal tertentu peneliti bias terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat.

Kedua, observasi dilakukan untuk membuktikan bahwa perilaku yang terjadi di lapangan itu benar-benar bersifat alami, tidak artificial dan hasil rekayasa tertentu. Hal ini berbeda dengan misalnya eksperimen, yang kondisinya sudah direkayasa sedemikian rupa sehingga mudah pengontrolannya. Juga demikian halnya dengan kuesioner. Dan yang terakhir ini tergantung kepada kualitas pertanyaan nya. Jika pertanyaan disiapkan dengan seksama, tentu akan menghasilkan jawaban dan data yang lebih lengkap. Jika pertanyaan tidak dipersiapkan dengan sungguh-sungguh, akan menghasilkan data yang tidak akurat.

Ketiga, dalam observasi peneliti lebih leluasa dan lebih lama dalam mengamati kondisi di lapangan secara langsung. Hal ini tidak bisa dilakukan oleh pewawancara, survey, atau penelitian eksperimen. Dengan demikian, untuk mengetahui perilaku orang terutama yang nonverbal, hasilnya akan lebih baik karena sesuai kondisi dan situasi seseorang secara benar.  Sementara itu dalam survey, jawaban-jawaban responden sangat bergantung kepada pertanyaan juga kepada sifat dan kondisi responden itu sendiri dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara, yang sangat dipengaruhi oleh ingatan responden terutama dalam menjawab hal yang berkaitan dengan angka atau data dan peristiwa yang sudah lewat. Sementara dengan obsevasi tidak demikian, sebab yang diteliti adalah segala peristiwa yang sedang berlangsung pada saat peneliti melakukan observasi.

Kendala yang di temui di MIPA adalah:

1. Tidak bisa membedakan
Kita tidak bisa membedakan mana yang angkatan 06 kebawah dan 06 keatas, karena hampir semuanya sama dan tidak bisa perbedaan.

2. Malu bertanya
Kita malu bertanya kepada kakak-kakak tingkatnya dikarenakan perbedaan tingkat dan senioritas, serta cara bertanya yang mungkin agak kurang sopan. karena ada beberapa kakak tingkat yang merasa harus dihormati lebih, sehingga jika dia merasa bahasa kita tidak sopan atau baik maka kakak tersebut tidak mau diajak untukj bekerja sama dalam mengisi kuisioner yang kita berikan.

3. Sedikit yang bisa di temui
Sedikitnya kakak-kakak 06 kebawah yang di temui dikampus, ini menyulitkan kita untuk mendapatkan info yang ingin didapatkan. Apa lagi kakak-kakaknya mungkin jarang ke kampus dan juga hanya sedikit yang bertahan di MIPA.

4. KTM
Ada beberapa kakak tingkat yang diminta bantuan untuk mengisi kuisoner tidak membawa KTM, sehingga pengisian kuisoner belum lengkap karena tidak dibesertakan dengan KTM.





Kendala yang di temui di warnet adalah:

1. Tidak bisa diajak kerjasama
Ada beberapa warnet yang tidak mau diajak kerjasama untuk membantu pengisian kuisioner, dengan alasan tidak tau dan pemiliknya tidak ada. Sehingga sulit untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan

2. Warnet jarang dikunjungi
Karena kita jarang mengunjungi warnet tersebut, kita tidak tau seperti apa keadaan dan bentuk warnet tersebut. Mulai dari penjaganya dan perangkat PC yang di gunakan. Mungkin ini juga yang mempengruhi warnet tersebut tidak mau untuk diajak bekerjasama.

3. Pertanyaan
Karena pertanyaan berupa pertanyaan yang bersifat personal(pribadi), kita tidak bisa mendapatkan informasi yang akurat. Karena, rata-rata penjaga warnet tidak mengetahuinya. Seperti pertanyaan modal yang digunakan, perangkat PC yang digunakan, pemasukan perhari, dll. Karena sebagian besar mereka hanya menjaga warnet tersebut tanpa mngetahui warnet tersebut.

4. Warnet nya jauh
Karena sebagian warnet sudah banyak dikunjungi tman-teman sperti di daerah pramuka, kita terpaksa mencari warnet-warnet yang belum dikunjungi. Seperti didaerah  sempaja, lambung, dll.











2. Informasi apa yang bisa didapat mengenai perkembangan Teknologi
Informasi (hardware maupun software) yang ada dikampus maupun didunia warnet?

Penggunaan internet untuk keperluan pendidikan semakin banyak, terutama di fakultas kita. Bayangin aja apa jadinya hidup kita tanpa internet, pasti terasa ada yang kurang. Media internet memang memungkinkan untuk mempercepat proses pembelajaran, apa lagi bagi kita anak-anak kuliahan.

Sebagai media yang digunakan sebagai proses pembelajaran, internet harus mampu memberikan dukungan bagi penggunanya. Agar mampu mendukung, peraltannya juga harus mendukung. Jika dilihat-lihat, fasilitas internet dikampus kita masih kurang dan peralatannya masih standar. Oleh karena itu perlunya melengkapi peralatan atau fasilitas yang diperlukan untuk menunjang pendidikan. Bukan hanya internetnya, tapi komputer atau pc nya perlu dilengkapi agar bisa memberikan hasil yang terbaik.

Contohnya, ketika menggunakan wireless kita harus mencari tempat yang pas agar bisa mengkoneksi keinternet. Hal ini perlu di perbaiki, dengan cara memberikan wifi kesetiap kelas atau jurusan(ini cumin saran). Lalu fasilitas atau perlengkapan komputer yang harus dilengkapi, seperti RAM yang harus ditambah atau processornya yang diganti, lalu tempat penyimpanan yang harus ditambah agar bisa memuat aplikasi yang besar atau data-data yang banyak. Dengan demikian pendidikan kita bisa terjamin dengan adanya perubahan dalam fasilitas belajar. Seperti halnya dalam mendownload, untuk mendownload file sebesar 1Mb kita membutuhkan waktu kurang lebih 15-20 menit (ini perkiraan aja). Tidak seperti diwarnet yang menyediakan fasilitas yang memadai. Untuk mendownload 1Mb diwarnet-warnet, hanya membutuhkan waktu kurang dari 1 menit.

Bayangin aja jika fasilitas dikampus kita seperti itu. Kita tidak perlu lagi untuk membuang uang atau waktu yang percuma diwarnet (bagi pengguna laptop yang memiliki wifi). Kita bisa memanfaatkan fasilitas yang ada dikampus, karena kita kuliah disitu bayar. Jadi seharusnya kita mendapatkan apa yang seharusnya kita dapatkan seperti fasilitas yang memadai, apalagi fakultas kita negri dan terkenal di Kaltim.
Ada teknologi provider yang focus dalam pengembangan aplikasi e-learning dan platform yang berbasis web. Mereka mengembangkan software-software yang dibutuhkan baik untuk penyusunan material pembelajaran, hingga ke aplikasi pengelola system e-learning secara komprehensif.
Untuk kepentingan komersial, semakin banyak pengembang software di Indonesia yang mengembangkan produk-produk software pembelajaran interaksi yang dapat mendukung e-learning. Berapa produk yang ada dipasaran dikembangkan dengan mengacu pada kurikulum pendidikan formal yang berlaku sehingga produk tersebut diharapkan dapat diterapkan dan dimanfaatkan di institusi pendidikan formal mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Pengmbang lain memilih mengembangkan produk pembelajaran dengan materi yang bersifat lebih umum.

Beberapa contoh produk software pembelajaran di insonesia:
§  Pesona FIsika dan Pesona Matematika untuk SMP, SMA dari kuantum Inti Dinamika
§  Belajar Matematika Bersama Mr.Sicerdas untuk SD-SMP-SMA dari Wahana Komputer
§  Software EduGames Maximize Studia untuk tingkat SD
§  Software Anak Cerdas dari Akal Interaktif
§  Software Tutorial Komputer dari BambooMedia, dll

Dibidang opensource, terdapat pula penyedia content e-learning  yang saat ini semakin berkembang dan semakin banyak dimanfaatkan yaitu ilmukomputer.com. SItus e-learning nirlaba ini dikembangkan secara opensource, sehingga pembelajaran dapat mengakses dan mendownload material-material toturial seputar dunia komputer secara gratis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar